SMK Negeri 10 Surabaya SUKSES LKS Wilker 1 JATIM TAHUN 2021
Surabaya, Rabu(10/3) – Lomba Kompetensi Siswa (LKS) merupakan ajang kompetisi tahunan yang diikuti oleh siswa SMK. Sesuai bidang keahlian masing-masing, sebagai bentuk pengakuan keterampilan yang dimiliki peserta. Peserta yang menjadi juara tingkat Nasional akan mewakili Indonesia pada ajang kompetisi ASEAN Skills dan World Skills International. Sebelum perwakilan terpilih, seluruh siswa SMK se-Indonesia berkesempatan mengikuti LKS dengan melewati berbagai tingkat. Pada tahun ini, LKS Wilker (wilayah kerja) 1 Provinsi Jawa Timur diselenggarakan mulai tanggal 1 – 3 Maret 2021. Semua siswa perwakilan SMK Wilayah Surabaya, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Tuban dan Bojonegoro berkesempatan mengikuti kompetisi ini sesuai bidang keahlian yang diajarkan. Pelaksanaan lomba diadakan di berbagai SMK Wilker 1 Provinsi Jawa Timur, yang sudah ditunjuk oleh panitia. Khususnya, SMK Negeri 10 Surabaya berkesempatan menjadi tuan rumah pelaksanaan LKS Wilker 1 Jawa Timur Tahun 2021 untuk bidang lomba Tourist Industry dan Pharmacy. Selama kegiatan berlangsung, peserta dan panitia selalu menerapkan protokol kesehatan. Mengingat saat ini masih dalam kondisi pandemi. Meskipun begitu, para peserta tetep sangat antusias berkompetisi menunjukkan keterampilan terbaiknya.
SMK Negeri 10 Surabaya pada kompetisi ini mengikuti enam jenis bidang lomba, di antaranya Bilingual Secretary, Marketing Online, Tourist Industry, Cloud Computing, Graphic Design Technology, dan Accounting. Dari keenam bidang lomba yang diikuti, ada beberapa siswa perwakilan SMK Negeri 10 Surabaya lolos menjadi pemenang LKS Wilker 1 Jawa Timur tahun 2021. Siswa yang berhasil maju ke LKS tingkat Provinsi tersebut, yaitu:
Esya Ananta Riski Tyanti : Juara 1 bidang lomba Bilingual Secretary
Indira Aridha Istikomah : Juara 1 bidang lomba Tourist Industry
Rusmia : Juara 3 bidang lomba Marketing Online
Kemenangan anak-anak tersebut tidak luput dari bimbingan ekstra dari masing-masing guru pembimbing. Tentu saja ini bukan tahap akhir, mereka masih harus berjuang lagi di tingkat provinsi agar bisa lolos ke tingkat nasional. (Kru Smekten News)